10 KA Komersial dengan Tingkat Okupansi Tertinggi JanuariSeptember 2025

JAKARTA -- Berdasarkan data kinerja angkutan penumpang, PT KAI mencatat terdapat sepuluh kereta api komersial dengan tingkat okupansi tertinggi yang bahkan melampaui 100 persen.
Tingkat keterisian di atas 100 persen menunjukkan tingginya dinamika penumpang yang naik dan turun di berbagai stasiun sepanjang relasi perjalanan.
10 KA Komersial dengan tingkat okupansi tertinggi Januari–September 2025:
1. KA Joglosemarkerto (187) – 235%
2. KA Joglosemarkerto (193) – 227%
3. KA Blambangan (145) – 182%
4. KA Blambangan (146) – 180%
5. KA Wijayakusuma (157) – 180%
6. KA Wijayakusuma (158) – 174%
7. KA Malabar (70) – 171%
8. KA Jayabaya (91) – 162%
9. KA Pandalungan (31) – 148%
10. KA Jayabaya (92) – 148%
Tingginya okupansi pada KA Joglosemarkerto yang melayani rute vital penghubung kota-kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta seperti Semarang, Solo, Yogyakarta, Purwokerto, dan Tegal menjadi bukti bahwa konektivitas antarwilayah berjalan efektif.
Jalur ini telah menjadi penggerak ekonomi regional, menghidupkan sektor perdagangan, pariwisata, dan UMKM di sepanjang lintasan.
“Dari petani di Banyumas hingga pengrajin batik di Pekalongan, semua merasakan manfaat dari konektivitas yang KAI hadirkan. Kereta api bukan sekadar sarana transportasi, melainkan jembatan pemerataan ekonomi nasional,” kata VP Public Relations KAI Anne Purba.
Pertumbuhan ini sekaligus menunjukkan kontribusi nyata KAI terhadap implementasi Asta Cita, khususnya poin ke-4 dan ke-5 yang menekankan pembangunan ekonomi berkeadilan dan peningkatan produktivitas nasional.
Melalui layanan yang semakin terintegrasi, tepat waktu, dan ramah lingkungan, KAI menjadi bagian penting dalam upaya mewujudkan transportasi publik yang efisien, hijau, dan inklusif menuju Indonesia Emas 2045.
“KAI akan terus menjaga kepercayaan masyarakat dengan menghadirkan perjalanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Kami berkomitmen menjadikan kereta api sebagai pilihan utama mobilitas publik yang produktif dan berkelanjutan,” ujar Anne.