KAI Group Telah Layani 369 Juta Pelanggan

JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Group telah melayani 369.002.910 pelanggan sepanjang Januari hingga September 2025. Ini naik 8,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu sebanyak 341.181.655 pelanggan.
Kenaikan ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap transportasi rel terus menguat, seiring hadirnya layanan yang modern, terintegrasi, dan efisien energi.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan pertumbuhan ini lahir dari konsistensi seluruh insan KAI dalam menjaga kualitas pelayanan.
“KAI terus berinovasi agar masyarakat mendapatkan pengalaman perjalanan yang efisien, nyaman, dan berkesan. Kami bersyukur kepercayaan publik terhadap KAI terus tumbuh seiring peningkatan layanan di seluruh lini,” kata Anne.
Gerakkan kehidupan kota
Layanan kereta antarkota dan lokal mencatat 41,4 juta pelanggan, menunjukkan bahwa kereta masih menjadi pilihan utama perjalanan jarak menengah hingga jauh di Pulau Jawa dan Sumatra. Integrasi dengan moda perkotaan seperti KRL, MRT, LRT, dan Whoosh memperluas akses warga menuju pusat ekonomi, pendidikan, dan pariwisata.
LRT Jabodebek mencatat pertumbuhan tertinggi dengan 20,7 juta pelanggan, naik 41,74 persen dari tahun sebelumnya. “LRT Jabodebek kini menjadi tulang punggung baru mobilitas perkotaan karena efisiensi waktu tempuh dan konektivitasnya dengan moda lain,” jelas Anne.
Sedangkan, KAI Commuter mencatat 293,2 juta pelanggan, memperkuat perannya sebagai moda utama masyarakat di kawasan perkotaan. Adapun KAI Bandara melayani 5,19 juta pelanggan, LRT Sumsel sebanyak 3,38 juta pelanggan, KA Makassar–Parepare sebanyak 228 ribu pelanggan, dan KCIC Whoosh telah melayani 4,52 juta pelanggan.
Wisata dan logistik rel
Selain mobilitas harian, sektor wisata berbasis rel tumbuh pesat. KAI Wisata melayani 166.645 pelanggan, naik 56,58 persen dari tahun lalu.Layanan seperti Kereta Panoramic dan kereta wisata tematik menghadirkan cara baru menikmati perjalanan: santai, berkelas, dan dekat dengan alam.
Di sisi lain, layanan logistik berbasis rel juga semakin strategis. Melalui KAI Logistik, distribusi barang lintas pulau menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan mengurangi ketergantungan pada angkutan jalan dan membantu menekan emisi karbon nasional.
“Transportasi rel tidak hanya memindahkan orang, tapi juga menggerakkan barang dan peluang ekonomi dengan cara yang lebih hijau,” ujar Anne.