Home > Loko

KAI Bawa Layanan Kesehatan dan Literasi ke Pinggir Rel

Rail Clinic perdana 2025 hadir di Cikadongdong, Bandung Barat.
Kegiatan Rail Clinic oleh PT KAI membawa layanan kesehatan dan literasi ke titik-titik yang minim akses pelayanan dasar. (Foto: Humas PT KAI)
Kegiatan Rail Clinic oleh PT KAI membawa layanan kesehatan dan literasi ke titik-titik yang minim akses pelayanan dasar. (Foto: Humas PT KAI)

JAKARTA -- Untuk kesekian kalinya PT KAI membawa layanan kesehatan dan literasi masyarakat ke pinggir rel. Ini sebagai wujud peran aktifnya dalam menjangkau masyarakat lewat pelayanan sosial.

Pada 19 Juni 2025, KAI menggelar kegiatan perdana Rail Clinic tahun ini di Stasiun Cikadongdong, Kec. Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat. Kali ini membawa layanan kesehatan dan literasi ke titik-titik yang minim akses pelayanan dasar.

Rail Clinic generasi keempat yang digunakan dalam kegiatan ini merupakan sarana terbaru dengan fitur yang lebih lengkap dan modern. Terdiri dari dua gerbong layanan medis dan dua gerbong Rail Library, kereta ini menjadi bentuk inovasi KAI dalam menyatukan fungsi transportasi dan pelayanan sosial.

Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Sebanyak 723 orang tercatat memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia. Pemeriksaan oleh dokter umum menjadi yang paling banyak diakses dengan 209 peserta.

Kemudian pelayanan gigi, mata, laboratorium, serta penyuluhan mengenai HIV/AIDS dan tuberkulosis yang masing-masing menjangkau 106 individu.

Selain itu, 42 penerima memperoleh kacamata gratis, dan 35 ibu hamil mendapatkan asupan tambahan bergizi melalui program pemberian makanan sehat.

“Ini adalah langkah awal KAI di tahun 2025 untuk semakin dekat dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Rail Clinic bukan hanya fasilitas, tetapi jembatan kepedulian,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.

Sebanyak 31 petugas dikerahkan, terdiri dari dokter umum, dokter gigi, bidan, perawat, dan tenaga medis lainnya serta petugas administrasi. Mereka memberikan layanan medis menyeluruh, termasuk pemeriksaan ibu dan anak, edukasi PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat), serta layanan laboratorium sederhana.

Tak hanya kesehatan, Rail Clinic juga menghadirkan Rail Library sebagai pusat edukasi. Perpustakaan mini ini dilengkapi buku anak-anak hingga dewasa, serta monitor sentuh berisi video pembelajaran, bacaan digital, dan lagu anak. Sebanyak 70 pengunjung turut memanfaatkan fasilitas ini, menjadikannya ruang belajar yang menyenangkan dan inklusif.

Rail Clinic Cikadongdong menjadi pembuka dari 20 kegiatan Rail Clinic yang direncanakan sepanjang 2025, dengan titik pelayanan tersebar di Pulau Jawa, Sumatra, hingga Samosir. Jumlah ini meningkat dibanding 17 titik pada 2024, dan 13 kegiatan pada 2023, mencerminkan pertumbuhan kontribusi sosial KAI dari tahun ke tahun.

Sebagai gambaran, Rail Clinic telah menjangkau 5.101 kunjungan masyarakat pada 2023, meningkat menjadi 7.076 kunjungan pada 2024. Angka ini menunjukkan bahwa inisiatif sosial KAI tidak hanya konsisten, tetapi juga berkembang dalam skala dan dampaknya bagi masyarakat.

“Rail Clinic adalah bagian dari cara kami hadir di tengah-tengah masyarakat, dengan cara yang menyentuh langsung kebutuhan dasar mereka. Dari rel, kita membawa lebih dari sekadar perjalanan namun juga membawa harapan,” tutur Anne.

× Image