4 Tahun Transformasi KAI Sebagai Wujud BUMN untuk Indonesia Maju: Optimalisasi Aset (Bag. 2-Habis)
JAKARTA -- Selain angkutan penumpang dan angkutan barang, KAI juga fokus terhadap optimalisasi aset. KAI terus melakukan sertifikasi aset dan memasarkan aset yang potensial secara proaktif. Salah satu inovasi yang pertama kali terlaksana yaitu sistem naming right di stasiun dengan Stasiun Semarang Tawang Bank Jateng sebagai proyek pertama.
“Kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir selama 4 tahun terakhir menguatkan DNA korporasi berkelas dunia di Kementerian BUMN dan BUMN. Dengan kepemimpinan yang kuat, langkah transformasi yang berani, serta kerja dan hasil nyata, berhasil meletakkan fondasi BUMN yang semakin kokoh untuk Indonesia yang lebih maju,” ujar Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, seperti dikutip dari laman resmi PT KAI.
Transformasi BUMN terus berlanjut hingga tahun 2023 yang merupakan tahun yang sangat penting bagi KAI, di mana pada tahun ini KAI menyelesaikan 2 Proyek Strategis Nasional (PSN) yaitu LRT Jabodebek dan Kereta Cepat Whoosh.
LRT Jabodebek merupakan transportasi yang menerapkan teknologi Communication-Based Train Control (CBTC) dengan sistem operasi Grade of Automation (GoA) level 3 atau driverless yang pertama di Indonesia, di mana seluruh pengoperasian kereta dikendalikan dari Operation Control Center (OCC).
LRT Jabodebek ini telah diresmikan oleh Presiden RI pada tanggal 28 Agustus 2023 dan mendapatkan tanggapan yang sangat positif dari masyarakat.
Selanjutnya, berdasarkan Perpres 93 tahun 2021, pemerintah telah mengamanatkan kepada KAI untuk menjadi pimpinan konsorsium BUMN untuk percepatan penyelesaian proyek Kereta Cepat Whoosh.
Pada Senin (2/10), Presiden Joko Widodo meresmikan Kereta Cepat Whoosh yang memiliki kecepatan maksimum 350 km per jam. Dengan kecepatan maksimum tersebut, Whoosh merupakan kereta api cepat pertama yang dioperasikan di Asia Tenggara. Sambutan yang luar biasa dari masyarakat juga dirasakan untuk Kereta Cepat Whoosh.
Untuk menggapai capaian-capaian tersebut, KAI tentu juga memperhatikan aset terpenting yaitu pengelolaan SDM. KAI telah dan terus meningkatkan kapabilitas dan kompetensinya melalui training, upscaling, dan rescaling agar sesuai dengan tuntutan kebutuhan dan tantangan masa kini dan masa yang akan datang.
“Dengan nilai-nilai AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) yang menjadi pedoman bagi BUMN-BUMN, mampu mentransformasi KAI menjadi BUMN yang mampu meningkatkan manfaat untuk mobilitas masyarakat serta diharapkan berdampak terhadap peningkatan ekonomi di kota-kota yang dilalui transportasi massal kereta api,” jelas Didiek.