Lokomotif Tua Jadi Ikon Baru Stasiun Solo Balapan, Saksi Sejarah Perkeretaapian Indonesia
JAKARTA -- Ada perubahan yang luar biasa di Stasiun Solo Balapan, Kota Solo, Jawa Tengah. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan mempercantik lingkungan sekitar stasiun ini telah dilakukan oleh KAI Daop 6 Yogyakarta dengan meresmikan Monumen Lokomotif D 301 76 pada Sabtu, 7 Oktober 2023 lalu.
Peresmian monumen ini dilakukan oleh berbagai pihak, yakni KGPAA Mangkunagoro X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, serta EVP Daop 6 Yogyakarta, Bambang Respationo.
Dalam sambutannya, KGPAA Mangkunagoro X GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo mengungkapkan apresiasinya terhadap upaya yang dilakukan oleh KAI. Ia mengatakan bahwa KAI adalah perusahaan yang inovatif dan progresif dalam kemajuan transportasi kereta api.
Tetapi, lanjut Mangkunagoro X, yang membuat unik adalah komitmen KAI untuk melestarikan sejarah. Ini merupakan langkah awal yang menandai kerja sama yang baik antara KAI, Pemerintah Kota Surakarta, dan Pura Mangkunegaran dalam menghidupkan kenangan masa lalu sebagai ikon Kota Solo. Harapannya, kerja sama ini akan terus berlanjut dan memberikan manfaat yang besar di masa depan.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menekankan hubungan erat antara Stasiun Solo Balapan dan Pura Mangkunegaran. Stasiun ini didirikan lebih dari 150 tahun yang lalu atas inisiasi dari pemimpin Mangkunegaran Solo, KGPAA Mangkunagoro IV. Oleh karena itu, peresmian Monumen Lokomotif D 301 76 ini menjadi kebanggaan, karena ini adalah langkah bersejarah yang diambil bersama-sama dengan KGPAA Mangkunagoro X.
Pembangunan Monumen Lokomotif ini juga merupakan inisiatif dari Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, yang berkeinginan untuk menambah satu monumen di Kota Solo. Oleh karena itu, KAI telah menghadirkan Monumen Lokomotif D 301 76 ini di Stasiun Solo Balapan, dan Wali Kota berterima kasih kepada Pemerintah Kota Surakarta yang turut membantu mewujudkannya.
Monumen ini ditempatkan dengan indah di halaman depan Stasiun Solo Balapan, menciptakan ikon baru yang dapat dinikmati oleh pengunjung dan pejalan kaki. Selain sebagai objek estetis, monumen ini juga memiliki tujuan edukatif.
Monumen ini akan memberikan pemahaman sejarah yang berharga kepada masyarakat tentang perkembangan perkeretaapian di Indonesia.
Lokomotif D 301 merupakan jenis lokomotif diesel tipe hidrolik yang pernah aktif di Jawa Tengah untuk menarik kereta campuran yang terdiri dari dua kereta penumpang dan tiga gerbong barang pada rute Semarang-Demak-Rembang-Blora, Demak-Purwodadi-Gambringan, Yogyakarta-Magelang, Yogyakarta-Bantul, dan Purwosari-Wonogiri. Sebanyak 80 unit lokomotif ini dibeli dari pabrik Krupp di Jerman pada tahun 1962.
Kehadiran monumen ini juga akan meningkatkan penataan kawasan sekitarnya, menciptakan suasana yang lebih rapi, dan indah sehingga para pengunjung dapat menikmatinya dengan nyaman. Lokomotif D 301 sebelumnya juga telah digunakan sebagai monumen di wilayah Daop 8 Surabaya dan Daop 9 Jember sebagai landmark atau penanda kawasan stasiun dan area perkantoran.