Heritage: Stasiun Lempuyangan, Layani Semua Pemberhentian KA Ekonomi
JAKARTA -- Kota Yogyakarta tak hanya memiliki Stasiun Yogyakarta yang menjadi stasiun utama kereta api. Tapi, juga ada Stasiun Lempuyangan yang merupakan warisan cagar budaya dan masih beroperasi sampai saat ini.
Stasiun Lempuyangan ditetapkan sebagai Bangunan Stasiun Cagar Budaya Berdasarkan SK Gubernur No. 120/KEP/2010dan Perda DIY No 188 Tahun 2014.
Stasiun Lempuyangan (+114 m dpl) hanya berjarak sekitar 1 km di sebelah timur dari stasiun utama di kota ini, yaitu Stasiun Yogyakarta. Layanan reservasi dibuka dari jam 7.30 sampai jam 19.30.
Dikutip dari laman resmi PT KAI, kai.id, stasiun yang didirikan pada tanggal 2 Maret 1872 ini melayani pemberhentian semua KA ekonomi yang melintasi Yogyakarta. Stasiun Lempuyangan beserta dengan rel yang membujur dari barat ke timur merupakan perbatasan antara Kecamatan Gondokusuman di utara dan Danurejan di selatan.
Berbeda dengan stasiun KA lain di Jawa yang umumnya baru melayani pemberhentian rangkaian ekonomi setelah kebijakan pemisahan pelayanan stasiun untuk penumpang KA ekonomi dan non-ekonomi, stasiun ini sudah sejak lama dijadikan tempat pelayanan KA ekonomi yang diberangkatkan dari Yogyakarta.
Dulu, ketika semua KA ekonomi lain masih diberangkatkan dari Stasiun Yogyakarta, stasiun ini sudah menjadi titik keberangkatan KA Empu Jaya jurusan Jakarta Pasar Senen (sekarang berganti nama menjadi KA Progo) dan KA Argopuro jurusan Banyuwangi Baru (sekarang menjadi KA Sri Tanjung) dan KA Gajah Wong jurusan Jakarta Pasar Senen.
Selain melayani penumpang KA ekonomi jarak jauh, stasiun ini juga melayani penumpang KA Prameks jurusan Kutoarjo-Yogyakarta-Solo Balapan-Palur. Di dekat stasiun ini terdapat Balai Yasa Pengok, yaitu dipo atau bengkel KA yang terbesar di Pulau Jawa.