Home > Loko

10 KA Ini Catat Okupansi Tertinggi Hingga 241 Persen

KAI akan terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.
Ilustrasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat tingginya minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api selama periode Januari–Juli 2025. (Foto: Dok. Humas KAI)
Ilustrasi. PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat tingginya minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api selama periode Januari–Juli 2025. (Foto: Dok. Humas KAI)

JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat tingginya minat masyarakat menggunakan transportasi kereta api selama periode Januari–Juli 2025. Ada10 KA dengan okupansi tertinggi pada Januari–Juli 2025, bahkan hingga 241 persen.

Inilah 10 KA dengan okupansi tertinggi tersebut:

1. KA 187 – KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan – Semarang Tawang – Tegal – Purwokerto – Solo Balapan – Semarang Tawang: 241 persen.

2. KA 193 – KA Joglosemarkerto relasi Solo Balapan – Purwokerto – Tegal – Semarang Tawang – Solo Balapan: 232 persen.

3. KA 145 – KA Blambangan relasi Ketapang – Surabaya Pasar Turi – Semarang Tawang – Pasar Senen: 182 persen.

4. KA 146 – KA Blambangan relasi Pasar Senen – Semarang Tawang – Surabaya Pasar Turi – Ketapang: 182 persen.

5. KA 157 – KA Wijayakusuma relasi Ketapang – Surabaya Gubeng – Cilacap: 178 persen

6. KA 70 – KA Malabar relasi Bandung – Malang: 175 persen.

7. KA 158 – KA Wijayakusuma relasi Cilacap – Surabaya Gubeng – Ketapang: 171 persen.

8. KA 91 – KA Jayabaya relasi Malang – Surabaya Pasar Turi – Pasar Senen: 165 persen.

9. KA 153 – KA Ranggajati relasi Jember – Surabaya Gubeng – Cirebon: 150 persen.

10. KA 92 – KA Jayabaya relasi Pasar Senen – Surabaya Pasar Turi – Malang: 150 persen.

Dari total 32.758.315 pelanggan di Jawa dan Sumatra, yang terdiri dari 27.885.545 pelanggan KA Jarak Jauh dan 4.872.770 pelanggan KA Lokal yang dikelola KAI Induk, tercatat 10 perjalanan KA dengan okupansi tertinggi bahkan ada yang menembus 241 persen.

Vice President Public Relations KAI Anne Purba menjelaskan, tingginya angka tersebut dipengaruhi oleh pola penumpang dinamis, di mana satu kursi bisa digunakan oleh lebih dari satu pelanggan dalam satu hari operasional.

“Misalnya, seorang penumpang naik dari Purwokerto ke Semarang, lalu kursinya digunakan lagi oleh penumpang lain dari Semarang ke Solo. Sistem ini membuat perjalanan menjadi lebih optimal sekaligus meningkatkan keterisian tempat duduk,” jelas Anne.

Anne menambahkan, beberapa KA dalam daftar tersebut memiliki karakteristik unik yang membuatnya menjadi pilihan favorit pelanggan. KA Joglosemarkerto, misalnya, menawarkan sensasi perjalanan “memutar” yang menghubungkan banyak kota di Jawa Tengah dan Yogyakarta, ideal bagi wisatawan yang ingin menjelajah berbagai destinasi tanpa ganti moda transportasi.

Sementara KA Blambangan Ekspres memiliki rute terpanjang yang membentang dari ujung timur Pulau Jawa di Ketapang hingga ke Jakarta, memungkinkan penumpang menikmati panorama pesisir, pegunungan, hingga perkotaan dalam satu perjalanan.

Bagi pecinta wisata, rute-rute ini juga menyuguhkan beragam destinasi menarik. Naik KA Malabar, penumpang bisa menikmati udara sejuk Bandung lalu melanjutkan perjalanan hingga ke kota wisata Malang.

KA Wijayakusuma dan KA Ranggajati menjadi penghubung jalur selatan Jawa yang kaya akan kuliner dan budaya, mulai dari batik Banyumas hingga pantai eksotis di Cilacap dan Jember.

“KAI akan terus menghadirkan layanan yang aman, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat. Kereta api bukan hanya moda transportasi, tetapi juga jembatan yang menghubungkan pelanggan, budaya, dan tentunya berperan dalam peningkatan perekonomian daerah,” ujar Anne.

× Image