Home > Loko

Stop Kontak di Kereta Api Hanya untuk Gadget

Penggunaan yang tidak semestinya berpotensi mengganggu sistem kelistrikan kereta,
Ilustrasi. Penggunaan stop kontak di kereta api hanya untuk mengisi daya gawai seperti handphone, tablet, atau laptop.
Ilustrasi. Penggunaan stop kontak di kereta api hanya untuk mengisi daya gawai seperti handphone, tablet, atau laptop.

JAKARTA -- Para pelanggan kereta api diimbau agar menggunakan stop kontak di dalam kereta sesuai peruntukannya, yakni hanya untuk mengisi daya gawai seperti handphone, tablet, atau laptop.

"Stop kontak di kereta tidak dirancang untuk perangkat elektronik rumah tangga seperti rice cooker, kipas angin portable, atau catokan rambut. Selain bisa mengganggu kenyamanan penumpang lain, penggunaan tidak semestinya ini berpotensi mengganggu sistem kelistrikan kereta," kata Vice President Public Relations PT KAI, Anne Purba.

Imbauan ini disampaikan menyusul ramainya perbincangan di media sosial terkait penggunaan stop kontak di kereta untuk alat-alat non-gadget. Dalam beberapa unggahan, terlihat penumpang yang mencolokkan rice cooker mini, hingga kipas gantung pribadi yang dipasang di atas kursi.

Anne menegaskan, penggunaan alat berdaya besar secara bersamaan dapat membebani sistem kelistrikan dan membahayakan kenyamanan serta keselamatan perjalanan.

"Kalau pelanggan mengalami kendala teknis seperti AC yang tidak optimal, silakan segera hubungi kondektur. Nomor ponsel kondektur ada di dinding setiap kereta," kata dia..

Di sisi lain, promo tarif diskon 30 persen untuk kereta api kelas Ekonomi komersial terus mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat. Hingga 23 Juni 2025 pukul 10.00 WIB, KAI mencatat 1.410.480 tiket telah terjual dari total 3.529.612 tempat duduk yang disediakan, setara dengan 40 persen kapasitas terisi.

Promo ini berlaku untuk jadwal perjalanan hingga 31 Juli 2025 dan dapat dipesan melalui aplikasi Access by KAI maupun laman booking.kai.id.

"Liburan sekolah masih panjang. Segera rencanakan perjalanan dan manfaatkan promo ini sebelum kehabisan," tutur Anne.

× Image