Home > Loko

KAI Berusaha Maksimal Pastikan Angkutan Lebaran Selamat, Aman, dan Nyaman

Inspeksi dilakukan untuk mengecek kesiapan KAI dari berbagai aspek menjelang Angkutan Lebaran 2024.
PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya maksimal untuk memastikan bahwa Angkutan Lebaran 2024 berjalan selamat, aman, dan nyaman dengan melakukan inspeksi. (Foto: Humas PT KAI)
PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya maksimal untuk memastikan bahwa Angkutan Lebaran 2024 berjalan selamat, aman, dan nyaman dengan melakukan inspeksi. (Foto: Humas PT KAI)

JAKARTA -- Hari Raya Lebaran bagi masyarakat Indonesia identik dengan mudik atau pulang kampung. Banyak pilihan moda trasnportasi untuk tiba di kampung halaman.

Di antara berbagai moda transportasi yang digunakan untuk mudik, kereta api tetap menjadi pilihan favorit bagi sebagian besar masyarakat karena selain nyaman juga tepat waktu.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) berupaya maksimal untuk memastikan bahwa Angkutan Lebaran 2024 berjalan selamat, aman, dan nyaman dengan melakukan inspeksi menggunakan Kereta Api Inspeksi (KAIS) ke berbagai wilayah di Pulau Jawa bersama stakeholders.

Perjalanan inspeksi tesebut dibagi menjadi dua perjalanan, yaitu lintas utara dan selatan Pulau Jawa. Inspeksi lintas utara Jawa dimulai dari Stasiun Gambir menuju Cirebon, Semarang Tawang Bank Jateng, Surabaya Pasar Turi, Ketapang, hingga berakhir di Surabaya Gubeng.

Sedangkan, untuk jalur selatan, perjalanan dimulai dari Stasiun Gambir, Bandung, Purwokerto, Yogyakarta, Madiun, Malang, dan juga berakhir di Surabaya Gubeng.

VP Public Relations KAI, Joni Martinus mengungkapkan kegiatan inspeksi ini bertujuan untuk mengecek kesiapan KAI dari berbagai aspek menjelang Angkutan Lebaran 2024.

"Inspeksi yang dilakukan mencakup aspek keselamatan dan pelayanan. Untuk itu, dalam inspeksi ini kesiapan sarana dan prasarana, fasilitas stasiun, kesiapan sumber daya manusia, serta aspek penunjang lainnya dipastikan dalam kondisi prima", kata Joni.

Selama perjalanan tersebut, juga dilakukan identifikasi titik-titik rawan yang memerlukan penjagaan tambahan. KAI menyiapkan 842 petugas tambahan untuk memeriksa jalur, menjaga pintu perlintasan dan untuk daerah pemantauan khusus.

"AMUS (Alat, Material, Untuk Siaga) juga telah disiagakan sebagai strategi manajemen krisis yang dilakukan KAI. AMUS ditempatkan tersebar di sepanjang jalur kereta api. Hal ini tentunya bertujuan jika dalam keadaan darurat, perbaikan dapat segera dilakukan", jelas Joni.

Ilustrasi. Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. (Foto: Dok. Humas PT KAI)
Ilustrasi. Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. (Foto: Dok. Humas PT KAI)

Seperti tahun-tahun sebelumnya, KAI menerapkan posko bagi jajaran manajemen selama masa Angkutan Lebaran 2024. Pegawai dari berbagai tingkatan, mulai dari yang paling bawah hingga top manajemen, turun ke lapangan untuk memastikan bahwa perjalanan kereta api dan pelayanan kepada penumpang tetap optimal.

Selain itu, untuk selalu memastikan keselamatan perjalanan dan proses bisnis di KAI, mulai tahun ini KAI menerapkan posko rutin saat akhir pekan bagi jajaran top manajemen. Posko bertajuk Management Safety Walkthrough (MSWT) ini dijadwalkan bergilir setiap akhir pekan ke semua daerah operasi dan divisi regional.

Dalam posko MSWT ini, jajaran manajemen KAI melakukan pemeriksaan setiap aspek, seperti sarana, prasarana, fasilitas, pelayanan, dan sebagainya, serta memastikan implementasi pelaksanaan keselamatan di seluruh lini aktivitas kerja KAI sudah sesuai dengan lima budaya keselamatan, memastikan seluruh peralatan teknis siap dan layak untuk digunakan, pekerjaan perawatan telah dilakukan sesuai jadwal, tempat kerja dan penginapan bagi petugas telah sesuai standar, memastikan pekerja telah mendapatkan pelatihan dan memiliki kompetensi sesuai pekerjaannya, serta memahami SOP yang berlaku.

"MSWT ini kami lakukan rutin setiap akhir pekan dan sudah berlangsung sebelum persiapan masa angkutan Lebaran. Hal ini sangat penting karena membantu menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman, mencegah kecelakaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan produktivitas organisasi secara keseluruhan,'" ucap Joni.

Setiap peserta posko MSWT ini dibekali ceklis untuk mencatat setiap temuan potensi bahaya, baik berupa unsafe action maupun unsafe condition untuk nantinya dilaporkan ke dalam sistem pelaporan keamanan KAI yakni Safety Railway Information (SRI) sehingga penanganannya bisa terpantau dan ditindaklanjuti.

Pelaksanaan inspeksi sebelum masa angkutan Lebaran dimulai, posko di masa angkutan Lebaran, dan pelaksanaan MSWT di sepanjang tahun menjadi salah satu bentuk komitmen KAI untuk menyediakan layanan yang selamat, aman dan nyaman, khususnya di angkutan Lebaran kali ini.

KAI juga mengimbau masyarakat untuk turut serta menjaga keselamatan perjalanan KAI, misalnya dengan mendahulukan perjalanan kereta api di pelintasan sebidang, tidak beraktivitas di sepanjang jalur kereta api, tidak melakukan vandalisme pada sarana dan prasarana KAI, dan sebagainya.

“Periode Angkutan Lebaran merupakan momentum di mana seluruh insan KAI akan memberikan kinerja terbaik. Hal tersebut tentu juga butuh dukungan dari masyarakat sehingga kereta api tetap menjadi pilihan favorit masyarakat untuk bertransportasi,” tutur Joni.

× Image