Heritage: Stasiun Pasar Senen, Digambarkan Indah dan Kokoh Seperti Stasiun Amsterdam atau Haarlem
JAKARTA -- Pada mulanya Stasiun Pasar Senen diresmikan oleh perusahaan kereta api swasta Bataviasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOSM) bersamaan pembukaan lintas Batavia (Jakarta)-Bekasi tanggal 31 Maret 1887.
Lintas Jakarta-Bekasi merupakan tahap pertama dari pembangunan Jakarta-Karawang. Lebih lanjut, BOS merampungkan proyek tahap kedua Bekasi-Cikarang (1890) dan Cikarang-Kedunggede (1891).
Pada tahap keempat Kedunggede-Karawang, BOS mengalami kendala keuangan. Pemerintah pun turun tangan, dengan syarat apabila keseluruhan jalur selesai pengelolaan diserahkan kepada perusahaan kereta api negara, Staatssporwegen (SS). Alhasil, jalur terebut diresmikan pada 20 Maret 1898 dan menjadi milik SS.
Sejak awal abad ke-19, pemerintah Hindia Belanda memiliki rencana guna memperbaiki kondisi perkeretaapian di Jakarta dan sekitarnya. Namun, terdapat kendala yakni perkeretaapian di Jakarta terdiri dari perusahaan kereta api negara serta beberapa swasta.
Gayung bersambut baik, tahun 1913 SS membeli jaringan perkeretaapian Jakarta-Buitenzorg (Bogor) milik perusahaan kereta api swasta Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Sebelumnya jalur Jakarta-Bogor merupakan jalur kereta api pertama di Jakarta yang diresmikan pada tahun 1873.
Setelah mengelola perkeretaapian di Jakarta, SS mulai merenovasi stasiun-stasiun besar, tak terkecuali Stasiun Pasar Senen. Stasiun ini direnovasi oleh arsitek Van Gendt, dibangun 100 meter arah timur dari stasiun awal. Stasiun Pasar Senen untuk kedua kalinya dibuka pada tanggal 19 Maret 1925.
Bangunan Stasiun Pasar Senen bergaya indische empire dengan kanopi besi setengah lingkaran yang menaungi dua jalur rel di bawahnya. Bagian peron dilengkapi dengan terowongan bawah tanah guna penyeberangan ke peron lainnya.
Terowongan bawah tanah ini menggunakan konstruksi beton bertulang yang dikerjakan oleh Dienst van Constructie SS (dinas konstruksi). Terowongan ini merupakan terowongan penyeberangan pertama di stasiun yang dibangun di Indonesia.
Surat kabar pada saat itu, Javabode, menggambarkan Stasiun Pasar Senen yang baru sebagai stasiun yang indah, rapi, dan kokoh seakan seperti di Stasiun Amsterdam atau Haarlem.
Stasiun ini selain melayani penumpang lokal (terutama kereta listrik) juga melayani pemberangkatan kereta api jarak jauh, menggantikan tempat pemberangkatan sebelumnya dari Stasiun Kemayoran.
Stasiun Pasar Senen telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya yang terdaftar di Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dengan nomor registrasi RNCB.19930329.02.000810 berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor: PM.13/ PW.007/MKP/05 dan Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No. 475 Tahun 1993. (Sumber: laman resmi pt kai/heritage.kai.id/page/Stasiun%20Pasar%20Senen)